Pernah nggak nih Kerabat Ardi Lawet nemuin
kedai makanan dengan satu nama tapi di banyak tempat berbeda ? Jangan
pernah berpikiran kalau penjualnya sakti ya bisa ada dimana-mana. Karena
sebenarnya semua itu adalah bentuk dari “kesaktian” franchise atau
waralaba.
Hmm, apa sih maksudnya ?
Nah, kebetulan Jumat (5/10) sore kemarin, Ardi Lawet FM kedatengan Marno B. Sanbardi, pelaku usaha waralaba kuliner di Purbalingga yang membantu kita untuk lebih tau soal ini. Yang kemarin nggak sempet dengerin, yuk kita intip hasil obrolannya dengan Punggawa Siar Andini, berikut ini.
Ditulis oleh : Anita Pithaloka
Apa sih Franchise itu ?
Konsep
dari waralaba atau franchise adalah salah satu konsep dari maketering
dimana dalam pelaksanaannya ada kemitraan antar franchisor dengan
pengguna merk tesebut. Misalnya, Mc Donals.. tau khan satu merk yang
lebih dikenal di resto siap saji ini ? Mc Donald situ merupakan
franchise atau waralaba. Pemegang lisensi akan disebut dengan Franchisor
Nah,
yang beli lisensi disebut dengan mitra. Dalam konsep waralaba, mitra
itu yang berhubungan secara langsung dengan franchisor. Dalam hubungan
saling menguntungkan. Itulah konsep awalnya kenapa ada sistem waralaba.
Di Purbalingga sendiri bagaimana perkambangan waralaba ini ?
Kalau
di Purbalingga saya lihat sudah mulai berkembang ya. Khususnya di
wilayah perkotaan sudah cukup banyak. Seperti kita lihat ada Bebek
Goreng S*****, Ayam penyet S******* dan Franchise kecil-kecil seperti
jamur kriuk, itu khan contoh2 franchise ya,…
Franchise yang Anda geluti ?
Saya
pribadi bergerak di bidang kuliner, kebetulan backgrund saya dulu
pernah bekerja di perusahaan makanan di Jakarta. Dan karena sudah merasa
jenuh dengan pekerjaan swasta akhirnya saya pulang kampung sekitar
2010. Ikut semboyan Pak Bibit mba,… bali ndeso mbangun deso, karena saya asli Purbalingga lho, produk Klaikajar.
Selain itu juga pengalaman yang saya dapatkan dari bidang marketing food di wilayah Jawa Bali ingin saya terapkan disini.
Konsep
franchise ini memang sudah saya pikirkan matang-matang semenjak
terakhir saya bekerja di Bandung. Dan begitu sampai di Purbalingga,
sayaa lakukan dulu survey dan pengenalan lapangan selama satu bulan
pertama.
Franchise kuliner seperti apa yang Anda pilih ?
Di
tahun pertama konsep saya adalah bermitra dengan pedagang jajanan untuk
Sekolah Dasar (SD). Saya pilih FROZEN FOOD (makanan beku yang cara
penyimpananan di freezer dengan suhu minium 18 derajat, sehingga
kemungkinan bakteri masuk tidak bisa, dan makanan bisa tahan sampai
setahun).
Saya
bermitra dengan mereka dan merekalah yang menjualkannya dalam bentuk
matang. Rozen foodnya terdiri dari sosis, nugget, tempura, dll.
Setelah tahun kedua ?
Di
tahun kedua saya mulai merintis untuk mulai mengadopsi usaha seperti di
kota-kota yang sebelumnya saya tingggali. Jadi Mba, berdasar pengalaman
saya di Bandung, disana itu ada rumah sosis, tempat khusus menjual
produk sosis mentah atau matang. Nah dari situ saya kepikiran untuk
mencoba kenapa ga coba jual pakai gerobak aja ya ?. Alhamdulillah di tahun ke-3, sudah bisa buka bratwurst ( sosis besar a la Jerman) yang saya bakar langsung di tempat dengan toping mayones dan saus.
Berapa biaya minim untuk bisnis waralaba ini ?
Kalau
di No’s Food, biaya untuk kontrak selama 5 tahun Rp. 5.000.000,- dengan
fasilitas yang didapatkan itu, satu gerobak ditambah peralatan untuk
masak, seragam ,topi, dan satu produk untuk jual perdana.
Kalau diperpanjang lagi, 5 tahun kemudian hanya bayar Rp. 2.000.000,-.
Itu kalau di usaha saya,… beda ya kalau kategarinya udah resto , harganya bisa kisaran 3 – 5 Milyar.
Sistem bagi hasil atau gemana? Dan setelah berakhir apakah lepas ?
Iya
lepas Mba, management setelah itu diserahkan ke pembeli franchise. Kita
hanya support produk, bumbu dan konseling management.
Jadi
untuk bisnis waralaba kuliner itu tidak diperlukan keahlian, karena si
penjual waralaba tersebut sudah dapet matengnya siapaun bahkan orang
yang nggak bisa masak pun bisa lho. Karena bahan makanan khan sudah
lengkap, tinggal proses menyajikannya saja yang kita harus bisa.
Apa sih yang harus dilakukan kalau pengen bisnis waralaba, selain modal tentunya ?
Dalam
konsep marketing, lokasi itu paling penting. Siapapun yang akan buka
bisnis, entah itu makanan atau bidang lain yang paling menentukan itu 3
hal. LOKASI, LOKASI dan LOKASI. Yang lain menyusul. Kecuali untuk yang
sudah dapet pelanggan sendiri yah, mau di dalam gang juga tetep dicari,…
Apakah latar belakang seseorang atau ketertarikan seseorang terhadap sesuatu ngaruh dalam usaha waralaba?
Yap,
betul. Tidak hanya untuk waralaba. Tapi untuk semua. Prinsipnya Lakukan
apa yang Anda sukai, dan sukai juga apa yang Anda lakukan.
Kemamapuan apa yang dibutuhkan untuk bisnis kuliner ?
Yang paling penting adalah produk, produknya mesti dipertimbangkan long time nggak.
Kalau kelihatannya hanya untuk sesaat lebih baik tinggalkan. Jadi
jangan pernah melakukan bisnis sesuatu hanya karena sedang trend saja,
tanpa memikirkan keberlanjutan usaha tersebut.
Selain itu, kalau mau bertahan ya harus selalu inovatif…., biar mitra atau pelanggan nggak jenuh.
SMS Revi : Pak kalau waralaba makanan berarti kita nggak boleh modifikasi reserp dong ? Usahanya ada diaman saja Pak ?
Kalau
untuk resep itu harga mati ya, karena ada standar khusus yang jadi
pembeda dengan merk lain. Jadi, kalau franchise kuliner nggak bisa
utak-atik resep.
No’s
Food, pilot projectnya ada di depan Toko Roti Selera Jalan jendus
Purbalingga. Dan dalam waktu dekat rencana akan buka dua cabang di
Purwokerto. Di komplek kampus dan di salah satu supermarket. Rencana
akan kembangkan usaha juga ke Cilegon.
Apa kelebihan waralaba dibanding bisnis perorangan ?
Kelebihannya
siapa saja bisa langsung melakukan bisnis itu dengan akselerasi yang
lebih cepat. Karena managementnya sudah dihandle oleh si pemilik
lisensi.
Kiat biar dagangan kita lebih laris dari teman yang satu waralaba bagaimana ?
Yang
pasti gini mba,… kalau No’s Food kita selalu melakukan pertimbangan
untuk pembukaan Cabang. Jadi, tidak boleh terlalu berdekatan lokasinya.
Supaya, persaingannya sehat.
Kalau resep nggak boleh di utak-atik, bagaimana caranya untuk menarik pembeli biar mampir ke gerai kita ne ?
Nah,
biasanya dalam waralaba itu ada aturan atau standar baku yang harus
dipatuhi. Kalau roduk pasti itu. Sementara system pelayanan terhadap
pembali bisa neh di variasi. Misalnya pelayanan selalu senyum, menyapa
selamat pagi, siang, sore, dan sejenisnya. Ini boleh dilakukan untuk
menarik pembeli
SMS Mesti : Kalau mau ikut waralaba, apa harus ijin ke Dinperindagkop ?
Tidak perlu, karena ijin sudah ada pada pemegang franchisenya sendiri.
Prosentase keuntungan bisnis dengan No’s Food bagaimana?
Rata-rata
saya sellau hitung itu 40 % kotor prosentasenya. Dan sekitar 3,8 bulan
sudah bisa kembali modal. Bulan ke, 5 dst sudah bisa ambil untung
Nah,
gemana ? Asyik juga kali ya kalu mencoba usaha waralaba ini. Modal yang
dikeluarkan nggak terlalu besar tapi sangat menjanjikan keuntungan
berlipat.
Berminat ? Hubungi :
Gerai No’s Food, Jalan Selakambang 17 A, utara Dinbubkominfo 25 km kiri jalan, Trenggiling, Kalikajar.
Fan page FB : No’s food gerai sosis bakso
Account FB: Marno Nino
Andin saat memandu bincang-bincang bersama Marno Nino
Tidak ada komentar:
Posting Komentar