Minggu, 07 Oktober 2012

Ngobrolin Bisnis Waralaba di Purbalingga bersama Marno Nino

Pernah nggak nih Kerabat Ardi Lawet nemuin kedai makanan dengan satu nama tapi di banyak tempat berbeda ? Jangan pernah berpikiran kalau penjualnya sakti ya bisa ada dimana-mana. Karena sebenarnya semua itu adalah bentuk dari “kesaktian” franchise atau waralaba.
Hmm, apa sih maksudnya ?
Nah, kebetulan Jumat (5/10) sore kemarin, Ardi Lawet FM kedatengan Marno B. Sanbardi, pelaku usaha waralaba kuliner di Purbalingga yang membantu kita untuk lebih tau soal ini. Yang kemarin nggak sempet dengerin, yuk kita intip hasil obrolannya dengan Punggawa Siar Andini, berikut ini.
5a410c0456270199ce957c18e0c0cba6_dsc_0000563
Ditulis oleh : Anita Pithaloka

Apa sih Franchise itu ?
Konsep dari waralaba atau franchise adalah salah satu konsep dari maketering dimana dalam pelaksanaannya ada kemitraan antar franchisor dengan pengguna merk tesebut. Misalnya, Mc Donals.. tau khan satu merk yang lebih dikenal di resto siap saji ini ? Mc Donald situ merupakan franchise atau waralaba. Pemegang lisensi akan disebut dengan Franchisor
Nah, yang beli lisensi disebut dengan mitra. Dalam konsep waralaba, mitra itu yang berhubungan secara langsung dengan franchisor. Dalam hubungan saling menguntungkan. Itulah konsep awalnya kenapa ada sistem waralaba.

Di Purbalingga sendiri bagaimana perkambangan waralaba ini ?
Kalau di Purbalingga saya lihat sudah mulai berkembang ya. Khususnya di wilayah perkotaan sudah cukup banyak. Seperti kita lihat ada Bebek Goreng S*****, Ayam penyet S******* dan Franchise kecil-kecil seperti jamur kriuk, itu khan contoh2 franchise ya,…

Franchise yang Anda geluti ?
Saya pribadi bergerak di bidang kuliner, kebetulan backgrund saya dulu pernah bekerja di perusahaan makanan di Jakarta. Dan karena sudah merasa jenuh dengan pekerjaan swasta akhirnya saya pulang kampung sekitar 2010. Ikut semboyan Pak Bibit mba,… bali ndeso mbangun deso, karena saya asli Purbalingga lho, produk Klaikajar.
Selain itu juga pengalaman yang saya dapatkan dari bidang marketing food di wilayah Jawa Bali ingin saya terapkan disini.
Konsep franchise ini memang sudah saya pikirkan matang-matang semenjak terakhir saya bekerja di Bandung. Dan begitu sampai di Purbalingga, sayaa lakukan dulu survey dan pengenalan lapangan selama satu bulan pertama.

Franchise kuliner seperti apa yang Anda pilih ?
Di tahun pertama konsep saya adalah bermitra dengan pedagang jajanan untuk Sekolah Dasar (SD). Saya pilih FROZEN FOOD (makanan beku yang cara penyimpananan di freezer dengan suhu minium 18 derajat, sehingga kemungkinan bakteri masuk tidak bisa, dan makanan bisa tahan sampai setahun).
Saya bermitra dengan mereka dan merekalah yang menjualkannya dalam bentuk matang. Rozen foodnya terdiri dari sosis, nugget, tempura, dll.
b2095f9671649b57ae056f6fcb3ac644_cstzc0d8au
Setelah tahun kedua ?
Di tahun kedua saya mulai merintis untuk mulai mengadopsi usaha seperti di kota-kota yang sebelumnya saya tingggali. Jadi Mba, berdasar pengalaman saya di Bandung, disana itu ada rumah sosis, tempat khusus menjual produk sosis mentah atau matang. Nah dari situ saya kepikiran untuk mencoba kenapa ga coba jual pakai gerobak aja ya ?. Alhamdulillah di tahun ke-3, sudah bisa buka bratwurst ( sosis besar a la Jerman) yang saya bakar langsung di tempat dengan toping mayones dan saus.

Berapa biaya minim untuk bisnis waralaba ini ?
Kalau di No’s Food, biaya untuk kontrak selama 5 tahun Rp. 5.000.000,- dengan fasilitas yang didapatkan itu, satu gerobak ditambah peralatan untuk masak, seragam ,topi, dan satu produk untuk jual perdana.
Kalau diperpanjang lagi, 5 tahun kemudian hanya bayar Rp. 2.000.000,-.
Itu kalau di usaha saya,… beda ya kalau kategarinya udah resto , harganya bisa kisaran 3 – 5 Milyar.

Sistem bagi hasil atau gemana? Dan setelah berakhir apakah lepas ?
Iya lepas Mba, management setelah itu diserahkan ke pembeli franchise. Kita hanya support produk, bumbu dan konseling management.
Jadi untuk bisnis waralaba kuliner itu tidak diperlukan keahlian, karena si penjual waralaba tersebut sudah dapet matengnya siapaun bahkan orang yang nggak bisa masak pun bisa lho. Karena bahan makanan khan sudah lengkap, tinggal proses menyajikannya saja yang kita harus bisa.

Apa sih yang harus dilakukan kalau pengen bisnis waralaba, selain modal tentunya ?
Dalam konsep marketing, lokasi itu paling penting. Siapapun yang akan buka bisnis, entah itu makanan atau bidang lain yang paling menentukan itu 3 hal. LOKASI, LOKASI dan LOKASI. Yang lain menyusul. Kecuali untuk yang sudah dapet pelanggan sendiri yah, mau di dalam gang juga tetep dicari,…
2aa35ef6b7a6f942548fb698130a3f23_dsc_0000564
Apakah latar belakang seseorang atau ketertarikan seseorang terhadap sesuatu ngaruh dalam usaha waralaba?
Yap, betul. Tidak hanya untuk waralaba. Tapi untuk semua. Prinsipnya Lakukan apa yang Anda sukai, dan sukai juga apa yang Anda lakukan.

Kemamapuan apa yang dibutuhkan untuk bisnis kuliner ?
Yang paling penting adalah produk, produknya mesti dipertimbangkan long time nggak. Kalau kelihatannya hanya untuk sesaat lebih baik tinggalkan. Jadi jangan pernah melakukan bisnis sesuatu hanya karena sedang trend saja, tanpa memikirkan keberlanjutan usaha tersebut.
Selain itu, kalau mau bertahan ya harus selalu inovatif…., biar mitra atau pelanggan nggak jenuh.

SMS Revi : Pak kalau waralaba makanan berarti kita nggak boleh modifikasi reserp dong ? Usahanya ada diaman saja Pak ?
Kalau untuk resep itu harga mati ya, karena ada standar khusus yang jadi pembeda dengan merk lain. Jadi, kalau franchise kuliner nggak bisa utak-atik resep.
No’s Food, pilot projectnya ada di depan Toko Roti Selera Jalan jendus Purbalingga. Dan dalam waktu dekat rencana akan buka dua cabang di Purwokerto. Di komplek kampus dan di salah satu supermarket. Rencana akan kembangkan usaha juga ke Cilegon.

Apa kelebihan waralaba dibanding bisnis perorangan ?
Kelebihannya siapa saja bisa langsung melakukan bisnis itu dengan akselerasi yang lebih cepat. Karena managementnya sudah dihandle oleh si pemilik lisensi.

Kiat biar dagangan kita lebih laris dari teman yang satu waralaba bagaimana ?
Yang pasti gini mba,… kalau No’s Food kita selalu melakukan pertimbangan untuk pembukaan Cabang. Jadi, tidak boleh terlalu berdekatan lokasinya. Supaya, persaingannya sehat.

Kalau resep nggak boleh di utak-atik, bagaimana caranya untuk menarik pembeli biar mampir ke gerai kita ne ?
Nah, biasanya dalam waralaba itu ada aturan atau standar baku yang harus dipatuhi. Kalau roduk pasti itu. Sementara system pelayanan terhadap pembali bisa neh di variasi. Misalnya pelayanan selalu senyum, menyapa selamat pagi, siang, sore, dan sejenisnya. Ini boleh dilakukan untuk menarik pembeli

SMS Mesti : Kalau mau ikut waralaba, apa harus ijin ke Dinperindagkop ?
Tidak perlu, karena ijin sudah ada pada pemegang franchisenya sendiri.

Prosentase keuntungan bisnis dengan No’s Food bagaimana?
Rata-rata saya sellau hitung itu 40 % kotor prosentasenya. Dan sekitar 3,8 bulan sudah bisa kembali modal. Bulan ke, 5 dst sudah bisa ambil untung
Nah, gemana ? Asyik juga kali ya kalu mencoba usaha waralaba ini. Modal yang dikeluarkan nggak terlalu besar tapi sangat menjanjikan keuntungan berlipat.
Berminat ? Hubungi :
Gerai No’s Food, Jalan Selakambang 17 A, utara Dinbubkominfo 25 km kiri jalan, Trenggiling, Kalikajar.
Fan page FB : No’s food gerai sosis bakso
Account FB: Marno Nino
135dd916043f00510f7760cafafb8935_487961_267998569984234_1178699322_n
aa894f57336bd74a439a31b520a54ad5_dsc_0000565
Andin saat memandu bincang-bincang bersama Marno Nino

Tidak ada komentar:

Posting Komentar